Bismillah, segala puji hanya milik Allahk, shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah n, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikutinya dengan sebaik-baiknya hingga hari kiamat.
Ikhwatiy fillah yang dimuliakan Allahk, kita telah mengetahui bahwasanya Allahkdan Rasul-Nya n telah memerintahkan kita untuk bergaul dengan orang-orang baik yang senantiasa menjalankan ketaatan kepada Allahk,, dimana hubungan yang dibangun diatas cinta dan ketaatan kepada Allah merupakan sebab mendapatkan kecintaan, keridhaan dan pahala yang melimpah dari Allah lserta berhak mendapatkan keutamaan baik didunia maupun di akhirat.
Adapun keutamaan di dunia yang telah disebutkan pada edisi yang lalu adalah:
a) Mendapat cinta Allahk
b) Merasakan manisnya iman
c) Allahkakan memuliakannya
d) Senantiasa mendapatkan kebaikan yang tak terhingga.
Maka pada edisi kali ini kita akan membahas keutaman di akhirat yang akan diraih oleh orang yang bergaul dengan orang-orang yang baik, semoga bermanfaat…
Keutamaan di akhirat
Seseorang yang membangun hubungan sosialnya berdasarkan cinta dan ketaatan kepada Allahl, maka ia akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang besar di akhirat, diantaranya:
a) Allahkakan menaunginya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.
Rasulullah n bersabda:
“Allah berfirman: ‘Orang-orang yang saling mencintai karena kebesaran-Ku berada dibawah naungan arsyKu pada hari yang tiada naugan kecuali naunganKu.’” (HR. Muslim, Malik, Ahmad dan Thabrani)
Juga sabdabnya n :
« إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِى الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِى ظِلِّى يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّى »
“Sesungguhnya Allahlberfirman pada hari kiamat: “Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, pada hari ini aku naungi mereka pada hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku.” (HR. Muslim)
Sungguh bahagia orang-orang yang berteman dengan hamba Allah yang shalih, tatkala matahari cuma beberapa mil diatas kepala, manusia dalam keadaan telanjang, tak beralas kaki dan berdesak-desakan, tiada tempat untuk berteduh, namun orang-orang yang saling mencintai karena Allahlberada dibawah naungan-Nya. Semoga kita semua termasuk golongan mereka.
b) Pada hari kiamat dia berada diatas mimbar dari cahaya.
Rasulullah n bersabda:
“Wahai manusia, dengarkan dan pahamilah; ketahuilah bahwa Allah memiliki para hamba yang mereka itu bukan para nabi ataupun syuhada. Para nabi dan syuhada ingin seperti mereka karena tempat dan kedekatan mereka kepada Allah.” Seseorang badui berkata: “Wahai Rasulullah tolong sifatkan mereka kepada kami.” Rasulullah lantas tersenyum mendengar ucapan lelaki badui tersebut dan bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal dan asing, mereka tidak memiliki tali kekerabatan satu sama lain, mereka saling mencintai karena Allah dan menjadi satu barisan. Allah menyediakan mimbar-mimbar dari cahaya untuk mereka sebagai tempat duduk mereka dan menjadikan wajah dan pakaian mereka bercahaya. Pada hari kiamat manusia diliputi rasa takut namun mereka tidak, mereka adalah wali-wali Allah, mereka tidak merasa takut dan tidak pula bersedih hati.” (HR. Ahmad)
c) Bersama orang-orang yang dicintainya walaupun dia tidak beramal seperti mereka.
Allahlberfirman:
“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Ath-Thuur:21)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa keturunannya yang mengikuti keimanan, akan dipertemukan dan digabung bersamanya oleh Allah kelak di surga.
Dari Anas v, dia berkata: “Seorang lelaki mendatangi Rasulullah n dan berkata: ‘Wahai Rasulullah, kapankah datangnya kiamat?’ Beliau n menjawab: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?” Dia menjawab: ‘Cinta pada Allah dan Rasul-Nya.’ Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.”
Anas v berkata: “Sesungguhnya kami tidak merasakan setelah Islam kegembiraan yang lebih hebat dari ucapan Rasulullah: “Sesungguhnya kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.””
Anas v berkata: “Sesungguhnya aku mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta Abu Bakar dan Umar. Aku berharap bisa berkumpul dengan mereka meski aku belum beramal seperti mereka.” (HR. Muslim)
Rasulullah n bersabda:
« الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ »
“Seseorang itu akan bersama orang yang dia cinta” (HR. Bukhori dan Muslim)
Juga sabda Rasulullah n :
« لَا يُحِبُّ رَجُلٌ قَوْمًا إِلَّا حَشَرَ مَعَهُمْ »
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka.” (HR. At-Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam At-Targhib)
d) Menempatkannya di tempat yang tinggi di surga.
Rasulullah n bersabda:
“Sesunggnuhnya di surga terdapat pilar-pilar dari yakut, diatasnya ada kamar-kamar dari zamrud. Kamar-kamar ini memiliki pintu yang erbuka dan bersinar seumpama mutiara.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah penghuninya?” Beliau menjawab: “Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, orang-orang yang duduk bersama karena Allah dan orang-orang yang bersua karena Allah.” (HR. Al-Bazzar, dilemahkan oleh Al-Albani dalam At-Targhib dan dihasankan oleh para pentahqiq At-Targhib)
Sebagai wujud kasih sayang Allahlterhadap hambanya, Allahlbenar-benar mengarahkan hambanya agar mendapatkan keutamaan tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan jelas dari firman-Nyalyang melarang hambanya dari kecenderungan bergaul dengan orang-orang dzalim,
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (Huud: 113)
Rasulullah n bersabda:
“Janganlah kamu bergaul kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah sampai menyentuh makananmu kecuali orang bertakwa.” (HR. Abu Dawud, Ahmad dan At-Tirmidzi)
Dan semoga Allahkmerahmati seorang penyair yang telah mengingatkan kita dengan syairnya,
وَمَنْ يَجْعَلِ الْمَعْرُوْفَ فِي غَيْرِ أَهْلِهِ
|
|
يَعُدْ حَمْدُهُ ذَمًّا عَلَيْهِ وَيَنْدَمِ
|
Barang siapa berbuat baik terhadap orang yang tidak berhak atasnya
Niscaya celaan dan penyesalan menjadi buah dari kebaikannya
Ya Allah, cintakan hati kami kepada orang-orang shalih, dan gabungkan kami beserta mereka di dunia dalam keridhaan-Mu dan di akhirat dalam surga-Mu.
Subhanakallahumma rabbana wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka waatubu ilaika, waakhiru da’wana anil hamdulillahi rabbil ‘alamin.
(Disarikan dengan disertai penambahan dari buku “Adab Berteman” karya Fariq Gasim Anuz oleh Ahmad Wafiy Bambang Prasetyo)